Search This Blog

Tuesday, February 20, 2024

 

AZOLLA TANAMAN YANG MEMILIKI  KUALITAS NUTRISI YANG BAIK SEBAGAI PAKAN TERNAK




Tanaman azola


Keterbatasan  bahan pakan menyebabkan produksi itik pedaging tidak maksimal, untuk memenuhi kebutuhan pakan itik dapat memamfaatkan bahan pakan air yaitu berupa Azolla. Tanaman air mempunyai  daya adaptasi lingkungan yang cukup baik, dimana laju pertumbuhan yang relatif cepat dan memiliki  kandungan protein yang cukup tinggi serta kandungan  komposisi asam amino yang lengkap.  
 
Kandungan protein kasar Azolla adalah 25,78 %. Tanaman air juga merupakan sumber karbohidrat dan lemak yang baik, memiliki jangka waktu regenerasi yang cukup pendek, dapat diproduksi dalam jumlah besar dan dalam waktu yang relatif singkat.  Tanaman air Azollaatau orang Jawa menyebutnya dengan sebutan mata lele, serta orang Sunda menyebutnya sebagai kayu apu dadak atau kakarewoan adalah tumbuhan sejenis paku air yang biasa ditemukan sebagai gulma di perairan tenang seperti danau, kolam, sungai, dan pesawahan.

Pengguana pakan ternak azola dapat berupa segar mupun kering serta dapat juga di jadikan sebagai pakan awetan segara seperti silase. penggunaa segar dalam pengaplikasian sesuai dengan kebutuhan teran itu sediri. tanaman azolla ini bisa di berikan keternak unggas air seperti itikm bebek maupun ternak ruminansia. untuk ternak unggas bisa di berikan segar dan di berikan dalam bentuk apung


Tanaman air  Azolla pinnata adalah sejenis pakis air yang berukuran kecil yang hidup bebas mengambang secara horizontal di permukaan air tawar. Spesies Azolla pinnata dikenal mampu bersimbiosis dengan bakteri biru (Anabaena azollae) dan mengikat nitrogen langsung dari udara sehingga memiliki kandungan nitogen yng cukup baik. Kemampuan Azolla pinnata tersebut memiliki nilai tambah dalm lingkungan  dan  nilai ekonomis yang baik saat diolah maupun dimanfaatkan sebagai pupuk hijau dan pakan hewan ternak baik ruminan sia maupun ternak unggas. Tanaman Azolla pinnata. memiliki daya adaptasi terhadap lingkungan yang cukup tinggi, dengan laju pertumbuhan yang relatif cepat walupun tanpa pemberian pupuk, dan kandungan protein yang cukup tinggi dengan komposisi asam amino yang lengkap. Hal ini mendasari pemikiran pemanfaatan Azolla pinnata. Sebagai salah satu alternatif bahan baku protein yang kebutuhannya semakin lama semakin meningkat. Klasifikasi untuk Azolla pinnata berdasarkan morfologinya dan karakteristik hidup tumbuhan tersebut.

Dunia : Plantae

Divisi : Pteridophyta

Kelas : Leptosporangiopsida

Ordo : Salviniales

Famili : Azollaceae

Genus : Azolla (Rhizosperma)

Spesies : Azolla pinnata

 


                                                      Budidaya azola pada kolam terpal



 

Pertumbuhan Azolla pinnata  padat tebar awal sebesar 0,1-0,4 kg inokulan/m2 di suatu lahan dapat menghasilkan 8-15 ton Azolla pinnata /ha selama 7-20 hari, atau setara dengan 333 ton/ha per tahun. Penggunaan pupuk hijau Azolla pinnata lebih mudah dan murah karena tanaman Azolla pinnata memiliki kemampuan pertumbuhan yang cepat dan kandungan nitrogen yang cukup untuk meningkatkan kesuburan tanah Spesies Azolla pinnata memiliki kandungan protein yang baik sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pakan hewan ternak, unggas, dan ikan.  Dalam suatu Penelitian Azolla pinnata yang diekstrak untuk digunakan sebagai pakan burung. Penelitian tersebut menghasilkan ekstrak nitrogen bebas sebesar 30,08%, protein kasar sebesar 25,78%, dan berat kering sebesar 90,8%.

 

Spesies Azolla pinnata bersimbiosis dengan Anabaena azollae dan mampu menghasilkan kandungan nitrogen berdasarkan proses fiksasi. Dalam penelitian menjelaskan bahwa sumber nitrogen dalam Azolla pinnata diperoleh melalui proses fiksasi nitrogen dari udara dengan bantuan perantara simbiosis dari Anabaena azollae. Spesies Azolla pinnata dapat tumbuh dengan cepat dan menyebar seperti rumput liar. Namun spesies ini juga dapat menghilang secara cepat apabila berada pada kondisi iklim yang tidak sesuai. Secara umum Azolla pinnata sangat sensitif pada temperatur yang tinggi di daerah tropis. Azolla pinnata ditemukan di daerah tropis Asia (termasuk Asia Tenggara), Cina selatan dan timur, Jepang selatan Australia utara, dan di daerah tropis Afrika Selatan (termasuk Madagaskar). Azolla pinnata memiliki tingkat kepekaan (sensitifitas) yang tinggi pada setiap faktor lingkungan.


Monday, April 5, 2021

Hijauan Sehat untuk Ternak Ruminansia


by. judo laksono


    Dapat kita ketahui dan kita lihat bahwa semua mahluk hidup membutuhkan pakan sebgai sumber energi bagi kelangsungan hidupnya. Pada ternak pakan sebagai sumber kehidupan pokok , sebagai produksi, dan reproduksi, untuk itu perlu adanya pakan yang memiliki kulitas dan kuantitas yang cukup baik. Kita ketahui bahwa kebutuhan akan hijauan pada ternak ruminansia besar maupun ruminansia keci sebesar 10 % dari bobot badan. Hal ini menunjukan bahwa untuk memeuhi kebutuhan akan pakan ternak tersebut perlu dilakukan sinergi antara peternakan dengan budidaya hijauan. dengan adanya sinergi tersebut di harapkan akan adanya pakan yang berkualitas baik untuk ternak, selain itu juga tidak luput dari jenis hijauan yang di budidayakan haru benar - benar memiliki varitas yang unggul. adabun hijauan yang memiliki kualitas nutri yang baik, serta banyak di budidayakan yaitu :

1. Rumput Raja  Pennisetum purpupoides


                    Foto: Penas Malang 2014

Rumput raja biasa di sebut dengan rumput King Grass ( King Grass) ini masih mendominasi untuk pakan ternak ruminansia , di mana tanaman ini dalam proses budidaya sangatlah mudah dan tanpa prawatan khusus. Rumput raja ini juga sangat di gemari oleh peternak untuk di budidayakan . Rumput raja atau  king grass ini merupakan persilanagan yang dilakukan  antara P. purpureum dan P. typhoides. Asal/siklus hidup dari rumput raja ini berasal dari Afrika selatan/perennial adapun ciri dari raja ini adalah tumbuh membentuk rumpun, warna daun hijau tua dengan bagian dalam permukaan daun kasar, tulang daun lebih putih dari rumput gajah. Berbunga setelah berumur 7 – 8 bulan. Rumput raja  dapat tumbuh tumbuh didaerah dengan ketinggian 0 – 1.500 m dpl. Dengan Curah hujan antara 1.000 – 2.500 mm per tahun . Sealin itu juga rumput raja ini  toleran terhadap jenis tanah yang  kurang subur dan dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang tidak terlalu lembab dan didukung dengan drainase yang baik.  pH tahan sekitar 5,0 – 7,0  . Rumput raja ini memiliki kelemahan tidak tahan naungan dan genagan airDalam budidaya   bahan tanam yang di gunakan berupa pols,atau stek  dengan jarak tanam 1 x 1 m . Pasnen pertama dapat di graizing  60 hari setelah tanam dengan kondisi musim penghujan, potongan selanjutnya dilakukan  setiap 35  –  42 hari, kecuali musim kemarau  proses pemotongan diperpanjang . Produksi rumput raja yang di laukukan dengan benar sebesar  1.076  ton/ha/th (segar), 1510ton/ha/th (BK)

2 Rumput Gajah  Pennisetum purpureum Sehumach & Thonn





                   Foto: Penas Malang 2014

Rumput Gajah paling sering di budidayakn oleh ternak sapi perah, di mana tanam rumput gaja ini pada sapi peraha dapat meningkatkan kuantintas susu sapi pasca laktasi.tanaman ini akan tumbuh baik dan memiliki nilai nutrisi yang baik di tanam pada datarng yng cukup tinggi, sesuai dengan budidaya ternak sapi perah di dataran tinggi. Ciri-ciri tumbuh membentuk rumpun  warna daun hijau tua dengan bagian dalam permukaan daun kasar Tulang daun lebih putih dari rumput gajah Berbunga setelah berumur 7 – 8 bulan tumbuh didaerah dengan ketinggian 0 – 1.500 m dpl Curah hujan antara 1.000 – 2.500 mm per tahun toleran terhadap jenis tanah yang cukup luas tumbuh baik pada tanah yang tidak terlalu lembab dan didukung dengan drainase yang baik pH tahan sekitar 5,0 – 7,0 tidak tahan naungan dan genagan air bahan tanam pols, ste  jarak tanam 100 x 100 cm potongan pertama 60 hari setelah tanam potongan selanjutnya setiap 5 – 6 minggu, kecuali musim kemarau diperpanjang Produksi 1.076  ton/ha/th (segar), 1510ton/ha/th (BK)

3. Rumput Benggala Panicum maximum JAC


Foto: Penas Kalimatan Timur 2011

    Rumput Bengala ini merupaka rumput yang mudah tumbuh dan banyak di jumpai di beberapa daera terutama daerah pulau sumatra, di mana tanaman ini dapat tumbuh dengan baik tampa di lakukan budidaya. Rumput benggala sering di jadikan pakan ternak terutama ternak ruminansia besar, tanaman ini banyak tumbuh di pingir jalan maupun di tepat lahan atau tanah kosong. Tanamain ini akan cepat berkembang dengan menggunakan biji, biasanya biji rumput rumput benggala ini sangat di sukai oleh burung - burung  sehingga penyebaran tanam ini sangatlah luas tampa di budidayakan tanaman ini banyak tumbuh di sekeliling kita. Asal/siklus hidup Afrika tropik dan sub tropik/perennial, batang tegak, kuat, membentuk rumpun, Akar serabut dalam, Buku dan lida daun berbulu, Warna bunga hijau atau keunguan, tumbuh pada daerah dataran rendah sampai pegunungan ( 0 – 1.200 m dpl) toleran terhadap banyak jenis tanah curah hujan 1.000 – 2.000 mm/th tahan kering tetapi tumbuh baik jika cukup air, walaupun tidak tahan genagan tahan naungan responsif terhadap pupuk nitrogen  tahan penggembalaan, sehingga dapat dijadikan rumput potong ataupun pastura. Kultur teknis bahan tanam pols, biji ( 2 – 6 kg/ha ) jarak tanam 60 x 60 cm potong pertama : 2 – 3 bulan Produksi : 100 – 150 ton/ha/th (segar), Tanaman campuran dengan Centro, Puero, Stylo, Indigofera Desmodium, dan rumput campuran yang baik Melinis minutiflora.

4. Setaria Golden timothy


Foto: Penas Kalimatan Timur 2011


    Rumput Setaria merupakan rumput yang memiliki jumlah anakan yang cukup banyak, tanaman ini juga dapat di perbanyak menggunakan pons. Para peternak banyak membudidayakan tanaman di pematang sawah yang tujuan sebagai penguat tanggul sawah kemudian rumput nya dapat di jadikan hijauan pakan ternak. Asal/siklus hidup Afrika Tropik/perennial Ciri-ciri Tumbuh tegak membentuk rumpun. Pangkal batang coklat keemasan Daun lebar agak berbulu pada permukaannya Adaptasi tumbuh baik pada curah hujan 750 mm/th atau lebih Toleran terhadap berbagai jenis tanah tetapi lebih suka pada tanah tekstur sedangTahan genagan dan kering apabila lapisan olah dalam Kultur teknis        bahan tanam pols, biji ( 2 – 5 kg/ha) Jarak tanam 70 x 90 cm responsif terhadap pupuk nitrogen Pemotongan 35 – 40 hari (m. hujan), dan 60 hari (m. kemarau) Pertanaman campuran dengan D, intortum, D. uncinatum siratro,Sentro, Stylo

5. Rumput Odot ( Gajah Mini )

                         Foto: Penas Kalimatan Timur 2011

Tanaman Gajah Mini bisa di sebut oleh masayrakat tanaman odot, pada saat sekarang tanaman ini sangatlah populer di gunakan untuk ternak ruminasia. Tanaman ini juga mudah tumbuh dan berkembang biak sehingga cocok di jadikan sebgai rumput potong.



Monday, January 4, 2021

Apa itu KOMPOS ..???

KOMPOS Dari Limbah Tanaman  Dengan Bantuan Dekomposer




1. Pengertian dari Kompos
Pengertian  Kompos adalah pupuk organik yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari limbah/sisa tanaman, kotoran hewan atau manusia seperti pupuk kandang, pupuk hijau dan humus yang telah mengalami dekomposisi. Kompos dari sisa/limbah tanaman maupun limbah ternak mengandung unsur hara baik mikro maupun makro yang lengkap (N, P, K, Ca, Mg, Fe, Cu, Zn,Mn, B dan S)

2. Peranan Kompos Bagi Tanah
Manfaat penggunaan kompos terhadap tanah: menambah kesuburan tanah, memperbaiki struktur tanah menjadi lebih remah dan gembur, memperbaiki sifat kimiawi tanah sehingga unsur hara yang tersedia dalam tanah lebih mudah diserap oleh tanaman, memperbaiki tata air dan udara di dalam tanah sehingga suhu tanah akan lebih stabil, mempertinggi daya ikat tanah terhadap zat hara sehingga tidak mudah larut oleh air hujan atau air pengairan dan memperbaiki kehidupan jasat renik yang hidup di dalam tanah.

3. Proses Dekomposer Kompos
Prinsip yang digunakan dalam pembuatan kompos adalah proses dekomposisi atau penguraian yang merubah limbah organik menjadi pupuk organik melalui aktifitas biologis pada kondisi yang terkontrol. Dekomposisi pada prinsipnya adalah menurunkan karbon dan nitrogen (C/N) ratio dari limbah organiksehingga pupuk organik dapat segera dimanfaatkan oleh tanaman. Pada proses dekomposisi akan terjadi peningkatan temperatur yang dapat berfungsi untuk membunuh biji tanaman liar (gulma), bakteri-bakteri patogen dan membentuk suatu produk perombakan yang seragam berupa pupuk organik.

4. Unsur yang terkandung dalam kompos
Beberapa unsur penting yang diperlukan agar proses penguraian dapat berjalan dengan baik yaitu; 1). Karbon (C) sebagai sumber energi bagi mikroba pengurai dan. akan diurai melalui proses oksidasi yang menghasilkan panas; 2). Nitrogen (N) sebagai sumber protein bagi bakteri untuk bertumbuh dan memperbanyak diri; 3). Oksigen (O) sebagai bahan untuk mengoksidasi unsur karbon melalui proses dekomposisi dan air (H2O) untuk menjamin proses dekomposisi berlangsung baik dan tidak menyebabkan suasana anaerob.

5. Keuntungan dalam pembuatan kompos
Berbagai keuntungan yang diperoleh dari upaya memanfaatkan kotoran ternak dan sisa-sisa pakan untuk dijadikan pupuk kompos antara lain:
1. Kandang menjadi lebih bersih
2. Kotoran yang dikumpulkan mengurangi pencemaran lingkungan
3. Mengurangi populasi lalat di sekitar kandang
4. Mengurangi terjadinya infeksi cacing mata(Thelazia) yang sering      menyerang ternak
5. Pembuatan kompos dapat dilakukan secara alamiahatau                      menggunakan dekomposer
6. Secara langsung kompos digunakan untuk lahan pertanian dapat         dijual

6. Beberapa syarat pembuatan kompos yaitu:
1. Lantai lebih tinggi dari sekitarnya untuk menghindari genangan air
2. Memiliki atap untuk mengindari sinar matahari langsung atau hujan

Cara pembuatan kompos

Bahan yang diperlukan :
● Serasah, Sisah Tanaman, 80 – 83%
● Serbuk gergaji 5%
● Abu sekam 10%
● Kalsit/Kapur 2%
● Dekomposer Menggunakan EM4 0,25%


Sekema
Serasah, dedaunan , rumput dikumpulkan di kering anginkan  satu minggu untuk mengurangi kadar air (± 60% Serasah, dedaunan , rumput kemudian dicampur dengan bahan-bahan organik seperti ampas gergaji, abu sekam, kapur dan dekomposer. Seluruh bahan dicampur dan diaduk merata Setelah seminggu tumpukan dibalik/diaduk merata untuk menambah suplai oksigen dan meningkatkan homogenitas bahan. Pada tahap ini diharapkan terjadi peningkatan suhu sampai 80C, dibiarkan lagi selama seminggu dan dibalik setiap minggu Pada minggu keempat kompos telah matang dengan warna pupuk coklat kehitaman bertekstur remah tak berbau, untuk mendapatkan bentuk yang seragam serta memisahkan dari bahan yang tidak diharapkan (misalnya batu, potongan kayu, rafia) maka pupuk diayak/disaring Selanjutnya kompos siap untuk diaplikasikan pada lahan atau tanaman.


Sunday, December 27, 2020

Mengenal Tanaman Legum Pohon Bernutrisi Tinggi

Mengenal Tanaman Legum Pohon Bernutrisi TinggiIndigofera zollingeriana



Sejarah Tanaman Indigovera. sp

Tanamana ini berasal dari dan tersebar di Benua Afrika, Asia dan Amerika Utara.  Sekitar tahun 1900 Indigofera sp dibawa ke Indonesia, oleh kolonial Eropa serta terus berkembang secara luas di indonesia. Tanaman ini merupakan tanaman dari kelompok kacangan  dengan memiliki 700 spesies. Tanaman ini merupakan tanaman yang memiliki kandungan nitrogen yang cukup tinggi sehingga kandungan protein tinggi pula. 

Kelebihan dari Tanaman Indigovera. sp

Tanaman  Indigofera sp  sangat baik untuk di jadikan sebagai  hijauan pakan ternak ruminansia besar maupun kecil, selin itu juga tanaman Indigofera Sp mengandung protein kasar 27,9%, serat kasar 15,25%, kalsium 0,22% dan fosfor 0,18%.  selain memiliki kandunagan nutri yang tinggi  tanaman Indigofera Sp juga  toleran terhadap musim kering, genangan air dan tahan terhadap salinitas. Kelebihan  lain tanaman Indigofera sp yaitu kandungan tanninnya yang ada pada tanaman tersebut sangat rendah berkisar antara 0,6  –  1,4 ppm (jauh di bawah taraf yang dapat menimbulkan sifat anti nutrisi). Dimana dengan rendahnya kandungan tannin pada tanaman Indigofera sp ini juga berdampak positif terhadap palatabilitas ternak terhadap tanaman Indigofera sp.

Toreran Terhadap Kekeringan

Toleran  terhadap kekeringan yang cukup tinggi tanaman Indigofera sp, sehingga dapat dikembangkan dan di lakukan budidayakan pada wilayah dengan iklim kering dalam mengatasi terbatasnya ketersediaan hijauan pakan ternak terutama selama musim kering. Tanaman ini juga tahan terhadap tahan terhadap salinitas, dimana tanah -tanah bekas galian tambang dengan kandungan unsur hara yang cukup sedikit tanaman ini dapat tumbuh dengan baik.

Sususnan Botani Tanaman Indigofera sp

Kingdom     : Plantae
Divisi           : Magnoliophyta
Kelas           : Magnoliopsida
Ordo            : Fabales
Famili          : Fabaceae
Bangsa        : Indigofereae
Genus         : Indigofera sp

 Daun Tanaman Indigofera sp


Ciri- ciri dari  daun tanaman Indigofera sp adalah daunnya berseling, biasanya bersirip ganjil, kadang-kadang beranak daun tiga atau tunggal

Bunga Tanaman Indigofera sp




Bunganya tersusun dalam suatu tandan di ketiak daun, daun kelopaknya berbentuk genta bergerigi lima, daun mahkotanya berbentuk kupu-kupu.  Secara umum tipe buahnya polong, berbentuk pita (pada beberapa jenis hampir bulat), lurus atau bengkok, berisi 1-20 biji yang kebanyakan bulat sampai menjorong.  Proses penyemaiannya dengan perkecambahan epigeal, keping bijinya tebal, cepat rontok, dan memiliki akar tunggang. 


Akara Tanaman Indigofera sp



Akar tanaman  Indigofera sp memiliki akar tunjang  dengan panjang 1,5m- 3 meter , dengan akar tunggang tanaman ini sangat tahan terhadap gonjangan angin sehinga dapat di jadikan sebagai tanaman pagar. Selain akar tunjang tanaman Indigofera sp memiliki akar sertabut yang berfungsi  sebagai penyerap unsur hara

Fisiologi Tanaman Indigofera sp 


Tanaman  Indigofera sp dapat tumbuh dari dataran rendah 0 meter sampai datara tinggi  1.650 m dpl, tanaman ini lebih baik tumbuh di derah yang memliki tanah yang gembur dan subur, selain itu juga tanam ini dapat tumbuh di derah pasang surut dengan tingkat genangan tidak telalu lama. Untuk mengoptimalkan produksi dari tanaman ini sebaiknya berdainase cukup baik.
Dalam keadaan tumbuh secara alami atau miliar, jenis-jenis tarum dijumpai di tempat-tempat terbuka dengan sinar matahari penuh, misalnya lahan-lahan telantar, pinggir jalan, pinggir sungai, dan padang rumput, kadang-kadang sampai ketinggian 2.000 meter diatas permukaan laut.





Tuesday, December 15, 2020

PEMBUATAN BIAKAN MOL DAN CARA PENGGUNAANYA DALAM PEMBUATAN KOMPOS

 


CARA PEMBUATAN MOL.


PENDAHULUAN

 

Mikro organism local ( MOL ) adalah kumpulan dari beberapa mikroba yang ada di dalam lambung/ rumen ternak ruminansia besar yang di gunakan sebagai decomposer hayati dan pupuk mikro bagi tanaman . Adapun sumber rumen seperti rumen sapi, kerbau, kambing atau ternak lainnya, bila di lakukan pembiakan sangat efektif untuk menghancurkan selulosa dalam waktu yang singkat.

Mikroba yang ada didalam rumen sapi mampu melakukan proses permentasi dengan cepat menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana hasil biakan murni mikro organisme dan dapat mempercepat proses pengomposan bahan organik. Adapun cara pembuatan Biakan Mol dari rumen sapi sebagai berikut :

A.      Alat dan bahan yang di gunakan 

1.  Alat

Panci, Kompor, Parutan/belender, Pisau, pengaduk, ember cat , selang, botol

2.  Bahan

Susu sapi murni 2 lt, gula pasir 1 kg, bekatul 1kg, nanas 1 buah, Rumen sapi 2 ltr,  terasi 0,5 kg, air bersih 10 lt

B.      Cara kerja

1.  Kupas kulit nanas kemudian nanas yang sudah di kupas kemudian di parut dengan menggunakan parutan kelapa atau dapat juga di belender.

2.  Hasil parutan nanas di masukan kedalam panci bersamaan dengan bekatul, tersi dan air bersih kemudian diaduk.

3.  Setelah bahan tercampur rata kemudian di panaskan diatas kompor sampai mendidih dan di iringi dengan pengadukan supaya merata.

4.  Setelah mendidih kemudian bahantersebut didingankan kurang lebih selama 2 jam

5.  Setelah dingin tambahkan dengan susu sapi murni dan isi lambung sapi atau kambing aduk sampai merata.

6.  Kemudian masukan kedalam ember cat yang telah bersih, tutup dengan penutup ember tersebut.

7.  Tutup ember di beri lubang dan di masukan pipa, ujung pipa di masukan kedalam botol yang berisi air.

8.  Biakan mol dapat di gunakan setelah 21 hari.

C.      Cara Penggunaan  Biakan MOL untuk pembuatan kompos

             Alat dan bahan

Alat yang di gunakan dalam pratikum ini adalah 1). cangkul, 2). parang, 5). ember, 6). gembor.  Sedangkan bahan yang digunakan adalah 1). Pupuk kandang sebanyak 50 kg, 2). Biakan MOL sebanyak 50 ml/lt, Sampah organik ( Bekas sayura, jerami padi, sekam padi , sampah organik) sebanyak 50 kg, 3).  kapur pertanian 2 kg.

 

Cara Kerja

  1. Pembuatan lobang kompos  panjang 1,5 x 1,5 m sedalam 0,5 meter. Selain itu dapat menggunakan gentong plastik/drum atau karung

            2. Dasar lubang disiram air   secukupnya untuk menjaga kelembapan

            3.  Paling dasar ditebar pupuk kandang setebal 2 cm , lapisan ke dua  kapur pertanian ditebar secara merata, lapisan ke tiga sampah organik setebal 20 cm sambil disiram larutan biakan mol yang sudah di larutkan dengan air kemudian tahap tersebut dilakukan terus berulang - ulang

            4. Paling atas ditutup dengan tanah hingga merata setebal 10 cm.

            6. Selama 3 minggu kompos dibongkar kemudian diayak dengan saringan 2 cm, bahan yang tidak lolos disaring dikomposkan lagi.

 

 

 

SELAMAT MENCOBA

  AZOLLA TANAMAN YANG MEMILIKI  KUALITAS NUTRISI YANG BAIK SEBAGAI PAKAN TERNAK Tanaman azola Keterbatasan  bahan pakan menyebabkan produksi...